Tampilkan postingan dengan label Pulau Pari. Tampilkan semua postingan

0 komentar
Polisi Sub Sektor Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan menangkap empat wisatawan yang sedang menghisap ganja di Pantai Pasir Perawan, Jumat (25/3) malam. 

Kasubag Humas Polres Kepulauan Seribu, Iptu Ferry Budiharso mengatakan, ke empat pelaku adalah wisatawan, masing-masing; MI (21), warga Cilincing, Jakarta Utara; UH (30), warga Brebes, Jawa Tengah; FS (21), warga Pondok Gede, Bekasi dan AR (20), warga Cakung, Jakarta Timur.

"Keempat pelaku kita amankan di Polsubsektor Pulau Pari beserta barang bukti untuk kita proses lebih lanjut," ujarnya, Sabtu (26/3).

Menurut Ferry, saat ditangkap ditemukan satu linting ganja dan satu botol minuman keras. Namun ketika barang-barang mereka yang ada di homestay digeledah, polisi berhasil menemukan lagi dua paket ganja.

"Inilah fungsi patroli kami, selain untuk memberikan kiemanan dan kenyamanan bagi wisatawan juga mencegah peredaran narkoba di wilayah Kepulauan Seribu," tandasnya.

Sumber : beritajakarta.com 

 

Read More »

0 komentar
Ratusan calon penumpang yang akan berwisata ke Pulau Pari,Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Sabtu (29/8), telantar di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Mereka diabaikan travel wisata yang tidak bertanggungjawab.

Donny (28), salah satu korban mengatakan, ia bersama rombongan lainnya merasa ditipu oleh agen travel TFIW  karena sudah melakukan booking dan membayar uang muka, antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu per orang untuk paket wisata ke Pulau Pari.

" Kami sudah datang pagi dan naik kapal jurusan Pulau Pari, tapi ternyata overloud sehingga rombongan kami 45 orang diturunkan, akhirnya tidak kebagian kapal," tutur Donny.

Bersama ratusan korban penipuan lainnya,  Donny terpaksa menunggu kebijakan dari Dinas Perhubungan dan Transportasi Kepulauan Seribu untuk diusahakan kapal lainnya, dengan konsekuensi membeli tiket baru tujuan Pulau Pari.

" Agen travelnya kini menghilang, dihubungi tidak bisa. Kami baru tahu kalau sekarang tiket bisa beli langsung di pelabuhan ini," keluh Donny.

Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Kepulauan Seribu, Marihot Marulitua Sirait mengatakan, pihaknya telah mengusahakan angkutan kapal ojek untuk dapat mengangkut penumpang yang telantar. 

"Kami sudah usahakan dan nanti KM Radja yang akan mengangkut mereka dengan kapasitas 140 orang. Mohon hati-hati terhadap travel semacam ini," tegas Marihot .

Sumber :  http://beritajakarta.com/read/14904/Ratusan_Wisatawan_Ditipu_Agen_Travel_di_Kali_Adem#.VeTU8H0hGUk

Read More »

0 komentar
Sebuah kapal laut tenggelam di perairan Pulau Seribu, Jakarta. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Kapal tersebut tenggelam di dekat Pulau Pari siang tadi.

Berdasarkan data dari Polres Pulau Seribu, kapal KM Teluk Jakarta berasal dari Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menuju Pulau Pari untuk kegiatan memancing pada Minggu, (12/7/2015) siang. Selepas memancing, kapal itu dihantam gelombang pada pukul 12.00 Wib.

Para penumpang kapal yang terdiri dari 7 orang dan 3 awak kapal berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang ke Pulau Tikus. Mereka ditemukan nelayan setempat dan langsung di bawa pos kesehatan terdekat.

"Untuk kapal yang tenggelam tidak bisa diupayakan karena kapal tenggelam di perairan dalam," ujar Kapolres Pulau Seribu, AKBP Andi Herindra kepada detikcom.

7 Penumpang dan 3 awak kapal tersebut telah dipulangkan ke Jakarta ke dermaga Pantai Mutiara. Evakuasi dilakukan secara sinergi oleh anggota Pospam Pulau Pari, Puskesmas, dan Polres Kepulauan Seribu. 


Sumber : http://news.detik.com/berita/2967023/sebuah-kapal-tenggelam-di-pulau-seribu-seluruh-penumpang-selamat

Read More »

0 komentar
Warga miskin Pulau Pari, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan mengeluhkan adanya pemotongan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Pemotongan tersebut berdasarkan kesepakatan untuk menghindari kecemburuan warga lain yang tidak mampu akibat data yang tak akurat.

Ketua Forum Pemuda Wisata Pesisir Pulau Pari, Fatoni (43) mengungkapkan warga seharusnya mendapatkan bantuan dana PSKS dua bulan sebesar Rp. 400.000. Namun, mereka hanya menerima Rp. 300.000 perorangnya.

" Dana dipotong Rp.100.000 oleh pihak Kelurahan dan dikumpulkan untuk dibagi ke warga lain yang kurang mampu namun tidak terdata," ungkapnya.

Menurut Fatoni, sebagian warga terpaksa merelakan pemotongan tersebut. Namun, mereka minta pemerintah memperbaiki data warga miskin yang ada di kelurahan Pulau Pari. Sebab, ada warga yang ekonomi mapan mendapatkan bantuan dana PSKS. Sebaliknya, sejumlah keluarga yang tak mampu justru tidak terdata.

Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin mengatakan, pemotongan dilakukan berdasarkan kesepakatan warga, Kelurahan Pulau Pari, dan Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) karena, data acuan kurang akurat. Pemerataan ditempuh untuk menghindari konflik antar warga.

Lebih lanjut, Asep mengatakan akan memanggil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Seribu guna memperbaiki dan memutakhirkan data acuan penerima sejumlah program bantuan sosial pemerintah. Selama ini masalah timbul karena data tidak akurat. Asep meminta pemutakhiran setidaknya melibatkan aparat di tingkat kelurahan, rukun warga, dan rukun tetangga.

” Saya minta kepada warga untuk tidak ikut memanipulasi data, dengan berpura-pura miskin hanya untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Seharusnya tak ada pemotongan dan pemerataan bantuan seperti itu,” pungkas Asep.

Sumber : http://beritapulauseribu.com/berita-warga-pulau-pari-keluhkan-pemotongan-dana-psks-.html

Read More »


Read More »


Peta Pulau Pari - Pulau Seribu

Read More »

Pulau Pari di Kepulauan Seribu merupakan sebuah kantor administrasi setingkat keluarahan, pulau Pari ini mempunyai kode pos 14520, Batas administrasi kelurahan pulau Pari antara pulau Karang beras dan pulau Gundul, secara resminya mempunyai 10 (sepuluh) pulau. Pusat administrasi desa pulau Pari terletak di pulau Pari yang terletak di terumbu karang yang luas termasuk pulau Biawak, Tikus, pulau Burung dan bebeapa pulau lainnya.

Pulau yang termasuk dalam Kelurahan pulau Pari

  1. pulau Biawak
  2. pulau Burung
  3. pulau Gundul
  4. Karang Jong
  5. Karang Kudus / Karang Gudus
  6. pulau Kongsi
  7. pulau Kudus Lempeng / Gudus Lempeng
  8. pulau Lancang Besar
  9. pulau Lancang Kecil
  10. pulau Pari
  11. pulau Tengah
  12. pulau Tikus

Read More »


Ini Alasan Nama Lokasi Wisata Pantai Pasir PerawanKepulauan Seribu merupakan daerah yang terkenal dengan pariwisatanya. Di sana, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan alam dan berbagai fasilitas rekereasi berlibur, antara lain wisata air. Laut yang biru serta pulau-pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu itu sendiri ibarat 'magnet' bagi siapa saja untuk mengunjunginya.

Salah satu yang mungkin anda tidak boleh lewatkan adalah sebuah pantai wisata yang dinamakan Pantai Pasir Perawan, di Kelurahan Pulau Pari. Kompas.com yang turut serta bersama rombongan awak media serta pejabat Kabupaten Kepulauan Seribu pun diajak untuk menengok Pantai Pasir Perawan itu.

Setelah turun dari speed boat, rombongan menelusuri jalan di permukiman warga. Jumlah penduduk di pulau ini terdiri dari sekitar 900 jiwa dan 265 KK. Jalan berukuran sekitar 1,5 meter, dan diapit kiri dan kanannya oleh rumah warga itu ibarat menikmati suasana tenang yang jauh dari hiruk pikuk sibuknya pusat Kota Jakarta. Hanya terdapat satu RW dan empat RT pada lokasi itu.

Setelah berkalan tidak begitu jauh, rombongan memasuki lokasi Pantai Pasir Perawan, di kiri dan kanan ada rerumputan ilalang yang kemudian disambut sebuah 'gapura' kecil beratap daun kelapa bertuliskan "Selamat Datang di Pantai Pasir Perawan Pulau Pari". Dari namanya yang unik, pantai tersebut sengaja dinamakan demikian karena memang baru dibuka untuk wisata belum lama ini yakni diakhir tahun 2010. Sehingga pemandangan alam serta pesisir pantai yang putih dengan air laut yang jernih itu masih jauh tersentuh dunia luar.

"(Kenapa) dibilang (pantai pasir) 'perawan' ya karena pada dasarnya baru di buka sekitar akhir 2010," kata Fatoni (43), ketua Forum Pemuda Wisata Pesisir (Forsir) yang menyambut kedatangan rombongan, kepada wartawan, Sabtu (10/11/2012) siang.

Di dekat pantai, terdapat beberapa saung yang menjualkan minuman dan makanan. Saung-saung yang didirikan sederhana itu terbuat dari kayu beratapkan daun kering. "Saung-saung buat warung ada enam, saung kecil-kecilnya ada empat. Dikelola sama warga setempat. Ini kan swadaya masyarakat, kami sama-sama kerja makanya dibentuk Forsir itu," kata Fatoni.

Fatoni mengatakan, di Pulau Pari sendiri terdapat 12 pulau yang mengitarinya, yang merupakan wilayah Kelurahan Pulau Pari. Sembilan pulau di Pulau Pari, dan tiga pulau di Pulau Lancang. Ada beberapa fasilitas yang ditawarkan seperti snorkling, berkeliling dengan perahu nelayan sewaan untuk melihat pohon bakau yang tumbuh di sekitar bibir pantai.

Selain itu juga ada jasa penyewaan sepeda untuk bebas berkeliling pulau seharian hanya dengan biaya Rp 20.000 saja. Berkat wisatawan yang datang, warga sekitar bisa memperoleh penghasilan dari berusaha di lokasi itu.

"Di sini ada rumah warga dengan sistem sewa (home stay). Wisatawan bisa menyewa dengan membayar Rp 350.000 untuk yang non-AC semalaman, dan Rp 600.000 untuk yang ber-AC dengan TV semalaman. Jadi ada banyak kamar, bermalamnya sama yang punya rumah cuma beda kamar," ujar Fatoni.

Untuk snorkling Rp 35.000, jika berikut sewa perahu yang muat 10 orang, tarifnya Rp 400.000. Banana boat Rp 35.000, dan sepeda Rp 20.000 seharian dengan trek sepeda terserah mau kemana. Khusus untuk turis asing umumnya ada guidenya. Makanya setiap home stay ada pemandunya.

Saking banyaknya, Fatoni mengatakan, pihaknya kadang sampai kewalahan kerena jumlah pengunjung yang datang sangat banyak. Bulan lalu sampai 4.000 orang lebih, karena pas ramai-ramainya. Dalam seminggu biasanya sampai 800 orang lebih.

Masalahnya, kadang-kadang kekurangan home stay, jadi mereka kekurangan rumah, karena permintaannya banyak. Untuk fasilitas listrik dan air tanah diakui Fatoni, sudah memadai. Keamanan pengunjung yang berniat bermalam pun terjamin. Selain itu, pengunjung tak perlu bingung soal makanan karena ada fasilitas catering yang disediakan warga.

Diakhir pekan biasanya merupakan saat-saat ramai pengunjung yang menikmati suasa pantai dengan kualitas dan keasriannya. Sejauh mata memandang, pantai dengan pasir putih membentang indah dengan air laut yang tenang tanpa gelombang. Ini menambah keunikan tempat tersebut.Pada bagian pinggir, kedalamannya pun tak begitu dalam, sehingga masih tampak bagian dasar laut dengan airnya yang jernih. Beberapa pulau kecil menghias di depan mata. Sejumlah kumpulan pohon bakau pun nampak di pinggir pulau. Untuk anda yang ingin menikmati liburan santai, dapat mencoba wisata di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. 
 
Sumber : kompas.com

Read More »

Tingginya kenaikan harga kepiting rajungan di Pulau Lancang, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, harga hasil laut khas Pulau Lancang tersebut mengalami kenaikan menjadi dua kali lipat.

"Naiknya jadi dua kali lipat, sebelumnya harga rajungan mentah Rp 35 ribu tapi sekarang sudah naik jadi Rp 60 ribu," ujar Salka, warga Pulau Lancang RT 001/03 saat diwawancarai beritapulauseribu.com, Selasa (18/03/2014).

Menurutnya, kenaikan harga kepiting tersebut sangat berdampak pada harga makanan dengan menu kepiting rajungan. Terlebih kepiting tersebut merupakan menu makanan khas yang sering diburu wisatawan yang berkunjung ke Pulau Lancang.

"Kami khawatir aja, karena terlalu mahal, jadi sepi peminat apalagi rajungan yang matang harganya mencapai Rp 100 ribu," keluh Salka.

Menanggapi hal itu, Lurah Pulau Pari, Bunyamin mengatakan, kepiting rajungan merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Lancang. Dengan mahalnya harga kepiting tersebut, pihaknya akan terus berupaya untuk mencari alternatif agar pecinta rajungan Pulau Lancang khususnya wisatawan tetap menikmati menu seafood tersebut.

"Mudah-mudahan tingginya harga rajungan tidak berlangsung lama. Tapi kita masih punya ikan teri yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Pulau Lancang," jelas Bunyamin. 
 

Read More »


Sebanyak 450 dus mie instan dan 1 buah kendaraan odong-odong  disumbangkan untuk warga Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu. Bantuan yang diberikan oleh pihak pengelolah Pulau Tengah yang merupakan pulau resort ini, diharapkan mampu meringankan beban warga Pulau Pari yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Menurut Saripin, salah seorang perwakilan pengelola Pulau Tengah mengatakan, bantuan yang diberikan memang tidak seberapa, namun setidaknya bisa bermanfaat bagi warga Pulau Pari. "Semoga bantuannya dapat mengurangi beban masyarakat Pulau Pari yang mayoritas mata pencahariannya sebagai nelayan," ujar Saripin, kepada beritapulauseribu.com, Rabu (05/02/2014).

Dia mengatakan, bantaun ini sengaja diberikan karena saat ini cuaca buruk sedang melanda perairan Kepulauan Seribu. Oleh karena itu, banyak warga yang tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. "Karena cuaca buruk, nelayan tidak bisa melaut, jadi mereka pun banyak yang berdiam diri dan tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya," katanya.

Sementara itu, Ahyat Ketua Rw 04 Kelurahan Pulau Pari mengungkapkan, bantuan yang di dapat  ini bisa meringankan beban masyarakat nelayan yang ada di Pulau Pari. "Bersyukur banget bisa terbantu, bantuan ini bisa kami manfaatkan untuk keperluan rumah tangga selama cuaca buruk," tandasnya.

Kemudian untuk satu unit  kendaraan odong-odong yang derikan ini, akan dimanfaatkan oleh warga untuk sarana pengangkut sampah. "Mudah-mudahan kami bisa merawatnya," tutup Ahyat.  


Sumber : http://beritapulauseribu.com 

 

Read More »


Meski Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, saat ini telah menjadi kawasan wisata pemukiman andalan di Kepulauan Seribu, hal itu belum membuat Satriadi Gunawan puas. Orang nomor satu di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang akrab di sapa "Billy" ini, terus berupaya agar satu wilayah kelurahan lagi yakni Pulau Pari turut menjadi kawasan pemukiman yang diminati pengunjung wisata.



Maka tak berlebihan, Billy yang pada 18 November nanti merayakan hari ulang tahun yang ke 40 ini menggenjot segala potensi wisata Pulau Pari dan Pulau Lancang agar menarik minat wisatawan. Meski begitu, perhatiannya kepada Pulau Tidung dan Pulau Untung Jawa tetap tinggi. Terbukti, dia selalu fokus membenahi infrastruktur pendukung wisata di kedua pulau yang dikunjungi tak kurang seribu orang perpekan dan lebih dari tiga ribu wisatawan bila hari libur panjang (long weekand).



Hal serupa juga ingin diwujudkan di Pulau Pari dan Pulau Lancang, karena menurut suami dari Mala Satriadi yang mengagumi legenda musik pop Almarhum Michael Jackson ini, aktivitas pariwisata secara tidak langsung mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di tengah merosotnya hasil tangkapan ikan nelayan yang menjadi mata pencarian kebanyakan masyarakat Kepulauan Seribu.



"Pulau Pari dan Pulau Lancang memiliki potensi wisata yang tidak kalah dengan Pulau Untung Jawa dan Pulau Tidung. Karena itu, kita akan terus memoles hingga menjadi kawasan wisata andalan selanjutnya di Kepulauan Seribu," ungkap ayah dari Qonitah Nurkania Gunawan (1 Tahun) ini saat berbincang dengan beritapulauseribu.com belum lama ini.



Sejumlah strategi telah disiapkan untuk mewujudkan obsesinya itu, bersama lurah Pulau Pari, Astawan Husin, Billy menggagas kawasan wisata relegi di Pulau Pari yang kini mulai menggoda wisatawan untuk datang dengan eksotika kawasan wisata Pantai Pasir Perawan. Sementara di Pulau Lancang, sejak awal dia fokus dengan pengembangan wisata kuliner dan wisata mancing. "Keduanya memiliki potensi yang berbeda dan itu menjadi modal utama," kata Billy.



Tenang Dalam Menghadapi Masalah Kemasyarakatan



Pembawaan yang tenang dan bijak dalam menghadapi masalah menjadi ciri khas lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) angkatan 1993 ini. Bersama tiga lurah bawahannya dia membangun kesepahaman dalam menghadapi konflik hoizontal bila terjadi ditengah-tengah masyarakat. Karenanya, dia selalu mendekatkan diri kepada masyarakat untuk langsung mendengar aspirasi yang berkembang.



Seperti masalah keluhan warga terkait pemadaman listrik PLN, Satriadi berupaya bertindak cepat untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Bersama jajaran pihak terkait, mantan Lurah Pulau Pari ini melakukan pendekatan emosional kepada warga dengan menjelaskan segala faktor yang menjadi penyebabnya. "Bukan hanya menjelaskan, kita juga harus mencari jalan keluar yang terbaik. Dan syukurlah, bantuan genset adalah jalan keluar yang terbaik menunggu PLN kembali beroperasi," katanya.



Dikalangan sejawat baik di jajaran Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Seribu maupun di kalangan rekan sesama lulusan STPDN, camat satu ini dikenal humoris dan pintar menyenangkan orang lain. Lulusan Strata Dua Ilmu Pemerintahan di Universitas Satyagama ini dikenal ulet dan selalu bekerja keras untuk mewujudkan obsesinya. Buktinya, kemajuan pariwisata pemukiman di Kepulauan Seribu Selatan secara tidak langsung sebagian adalah buah dari kerjanya.



Mengedapan SDM Masyarakat Pulau



Satu lagi yang menjadi kelebihan pejabat yang senang menggunakan topi ini adalah selalu mengutamakan dan mengedepankan SDM pulau dalam tiap program pembangunan di wilayahnya. Tak segan, dia mengajak pemuda-pemuda pulau ambil bagian dalam pekerjaan proyek kecamatan. "Prinsipnya, ini adalah Kepulauan Seribu dan siapa lagi yang harus membangun kecuali masyarakat pulau," ucapnya.



Dia mengakui, dirinya dan atau rekan lain yang mengabdi dan menjalankan tugas di Kepulauan Seribu adalah bagian dari amanah yang memiliki batas waktu. Menurut penghobi olahraga bersepeda ini kapan saja dia dipindahtugaskan ke wilayah lain. "Jadi, seperti yang selalu diutarakan Pak Ludfi (Bupati Keplauan Seribu sekarang), kita harus mencurahkan segala kemampuan untuk kemajuan Kepulauan Seribu dan kesejahteraan masyarkatanya," tuntas Satriadi Gunawan. (Furqon)

Read More »

Dikelilingin Hutan Bakau
Pulau Pari – Ini kelayapan tak disengaja, karena ngak mau kalah ama Sheilla Pinem yang akan pergi dengan temen2 kerjanya maka Gw + Yanni Rachkee iseng memutuskan juga pergi seminggu sebelum nya ke Pulau Pari di seputaran Kepulauan Seribu. Dan terkumpul 18 orang, padahal niat nya cuman mau 10 orang saja. Yo wes kita pergi sharing cost yang penting rame, seru, happy dan yg pasti menjalin persatuan dan kesatuan #ressss.
Selamat Datang di Pulau Pari
Penginapan => 3 Kamar + 3 Ac + 2 Kamar Mandi
Perjalanan kami dimulai hari sabtu jam 7 pagi dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara, mengunakan kapal rakyat dengan biaya resmi Rp. 35k tapi bisa di tawar jadi Rp. 30k saja J. Menempuh perjalanan selama 1,5 jam dan ini lebih dekat di bandingan pulau tidung. Tidak terlalu banyak penginapan yang disewakan di pulau pari, jadi kalo bisa booking jauh2 hari atau ikut paket tour gabungan yang banyak di tawarkan dengan kisaran harga Rp. 300k/orang – Rp. 350k/orang dan sudah termasuk meliputi penginapan, makan 3x, sepeda, alat snorkling, keliling pulau untuk snorkling, guide, kapal muara angke pari pp.
Pantai nya Bersih & Terawat
Di Pulau Pari penduduk nya masih sedikit, hanya ada 1 deret gang lurus jadi jgn takut nyasar kalo bersepeda di sini hehehe, beda sama di pulau tidung atau pulau pramuka atau pulau harapan yang penduduk nya dah padat + banyak kampung2 J. Di Pulau Pari ada beberapa objek antara lain Pantai Kresek, Dermaga Lipi, Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Perawan.
Makjo ... Kurang Puas Foto??? Papan nya Bisa Dibawah Pulang Kok ...
Yang paling mengoda ini yaa Pantai Pasir Perawan atau Virgin Beach, dikenakan biaya masuk Rp. 3.500/24 jam jadi kita bisa berkali2 masuk ke pantai ini asal di tanggal yang sama, kalo dah berubah tanggal maka kena charge lagi J. Pantai nya bersih berpasir putih dan sudah tertata rapi dengan bale2, warung2 yang teratur, lapangan volly serta laut nya yang tenang di kelilingin hutan bakau. Kalo di liat sech mirip2 suasana di Hotel Novotel Kuta Lombok J #maksaaaa
Jiwa kami yang ancur2an stres kerjaan dll, tiba2 merasakan ketenangan, kebahagiaan saat menikmati Pantai Pasir Perawan, serasa kembali virgin terlahir kembali #lebayyyy. Pantai ini sebenarnya pantai buatan yang di tata oleh masyarakat setempat sebagai andalan pariwisata nya, semoga saja nich tempat akan terus asri dan berseri #halahhhh.
Ditengah Hutan Bakau
Pantai Pasir Perawan di Belakang
Malam hari di pantai pasir perawan ada live DJ yang siap menghentak kesunyian suasana pantai, menjadi keriangan seperti Full Moon Party di Gili Trawangan. Banyak yang nongkrong sambil BBQ, jadi betah nich kalo suasana nya kayak gini. Pokoknya tempat ini TOP BANGET, wajib di kunjungin kalo ngaku warga jakarta dan sekitar nya hahaha.
Pantai Pasir Perawan
Aku Sudah Tidak Perawan #Lhooooo
Landscape nya Mirip Hotel Novotel Kuta Lombok
Selain aktifitas santai di Pasir Perawan yang membuat kita tetep ngak perawan J. Kita bisa juga bersepeda berkeliling pulau pari, seperti ke bukit matahari untuk melihat Sunrise dan Sunset. Lokasi nya di deket dermaga besar tempat kapal sandar. Didermaga ini juga kita bisa sewa permainan banana boat atau donuts.
Semoga Cinta Kita, Setinggi Tower Itu
Kami sempet menuju pulau tikus untuk snorkling diseputaran pulau nya, trumbu karang nya sebagian ada yang sudah ancur tapi ikan nya banyak banget, jadi inget kejadian di bunaken yang trumbu karang nya pada rusak L. Trus lanjut snorkling di depan dermaga pulau pari .... disini ikan nya lebih banyak + banyak soft coral yang hidup + trumbu karang masih banyak yang utuh.
Indah nya Kebersamaan
Dermaga Pulau Pari
Buat temen2 yang demen snorkling atau diving, pleaseeeee dengan sangat yaa tetep jaga kelestarian, jgn di injak2 atau dipatahkan itu trumbu karang. Buat kelangsungan kedepan nya sebagai rantai ekosistem. Silahkan dinikmati dengan mata dan di foto, tapi jangan perna di sentuh atau di injak atau bahkan dibawa pulang hahaha.
Mari Kita Snorkling ......
Damai nya Hatiku, Saat Santai Menikmati Lautan
Ikan nya Banyak
Oh yaa knp di namakan pulau pari ???? Karena berdasarkan foto satelit, pulau ini bentuk nya mirip banget dengan ikan pari yang sangat besar. Pulau Pari sendiri masuk di gugusan Kepulauan Seribu bagian selatan, sederet dengan Pulau Payung, Pulau Tidung, Pulau Tikus, Pulau Tengah serta Pulau Burung. Di pulau tengah sekarang ini lagi di bangun resort mewah yang tarif nya diatas 5 juta, yaaa mirip2 di karibia kata nya J.
Santaiiiiiii .......
Hari minggu tepat jam 12 siang, kami meninggalkan pulau pari dengan kondisi tetep tidak perawan meskipun nongkrong lama di pantai pasir perawan L tapi jiwa kita kembali fresh like virgin. Yang ngaku masih perawan, ayo tunjuk tangan ?????????
Pantai Kresek

















Special thanks banget buat mas asiz maaf yaa kalo temen2 ngak jelas ini banyak merepotkan dan banyak kemauan hahaha.

Thanks juga buat Temen2 Cumi Dugong Kelayapan è Intan, Shan2, Tarsis, Nuniek, Moko, Makjo, Yanni, Tika, Kirun, Teddy, Randy, She2, Desi, Juju, Erik, Iyus, Novita .... Sampai ketemu di kelayapan berikut nya J LOVE U ALL.
Semoga Terus Terawat

Read More »

Pulau Pari - Dengan luas sekitar 94,57 hektar, Pulau Pari merupakan gugusan pulau yang masuk Pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (Pemkab Kep. Seribu). Sebelumnya, pulau ini merupakan pulau pengungsian bagi pelarian warga sekitar yang menolak dijadikan pekerja paksa oleh Belanda. Kini, Pulau Pari menjadi sentra budidaya rumput laut yang menopang kehidupan warganya.

Sebelum tahun 1900-an, Pulau Pari merupakan pulau tak berpenghuni dan belum memiliki nama. Berkuasanya Belanda pada waktu itu memaksa sejumlah warga sekitar Tangerang menetap disana untuk menghindari kerja paksa.
 
Seperti dituturkan Arsyad warga Pulau Pari sekaligus, keluarga pertama yang menghuni pulau tersebut. Sekitar 1900-an, ia dan keluarganya melarikan diri ke pulau yang tak berpenghuni dan tak bernama tersebut. Bermodalkan perahu cadik, sekuat tenaga ia mendayung perahu dari Tangerang ke pulau tersebut untuk menetap disana. "Saat menetap, kami menyebut pulau ini dengan Pulau Pandawa karena anak kami ada lima," katanya.

Kepergiannya ke Pulau Pari, lanjutnya, untuk menghindari kebijakan pemerintahan Belanda yang memaksa seluruh warga menjadi tenaga kerja paksa. Pasalnya, dari beberapa warga Tangerang yang sempat dijadikan pekerja paksa, mereka tak ada yang pernah kembali.


Semenjak tinggal di pulau tersebut, kehidupan keluarga Arsyad berjalan normal. Keahliannya sebagai nelayan, dijadikan modal untuk menafkahi seluruh keluarganya. Setelah beberapa lama menetap, Arsyad menyebut pulau tersebut dengan Pulau Pari karena disekitarnya terdapat banyak sekali habitat ikan pari.

Kehidupan keluarga Arsyad yang tenang ternyata tercium oleh para tetangganya. Karena tak lama kemudian, sejumlah keluarga yang berasal dari Tangerang mengikuti jejaknya ke Pulau Pari. "Kebanyakan para pendatang baru berasal dari Kampung Rawa Saban, Karang Serang, Ketapang, Mauk, dan Kronjo Tangerang," ungkapnya.

Karena berasal dari daerah yang sama, akhirnya keluarga Arsyad dan para pendatang baru tersebut berbaur membina suatu lingkungan sosial yang harmonis. Sekitar tahun 1943, kehidupan harmonis warga Pulau Pari sempat terusik dengan kedatangan Jepang yang menguasai pulau tersebut. Pada masa ini, sebagian besar warga dipaksa Jepang menjadi nelayan tangkap tanpa dibayar sedikitpun.

Beruntung, kekuasaan Jepang di pulau tersebut tak berlangsung lama. Sejak Presiden pertama RI mengumandangkan proklamasi, Jepang pun angkat kaki dari pulau tersebut. Sejak hengkangnya Jepang, salah satu warga Pulau Pari berinisiatif memberikan pendidikan bagi warga pulau untuk mengembangkan pola pikir masyarakat melalui pendidikan formal.

“Bapak Mansyur selaku pencetus sekolah rakyat (SR) disana merasa terpanggil untuk meningkatkan mutu pendidikan di pulau tersebut," ungkapnya. Sekitar tahun 1960-an, dengan swadaya masyarakat dan bantuan dari Pemerintah setempat, dibangunlah gedung sekolah sederhana. Pembangunan gedung sekolah ini, sekaligus menandakan perubahan SR menjadi Sekolah Dasar (SD).

Berkat pendidikan yang ada, akhirnya pengetahuan masyarakat mengalami perkembangan. Dari yang tadinya hanya mengandalkan penghasilan dari nelayan, mereka mulai mencoba mengeksploitasi perairan sekitar dengan melakukan budidaya. Rumput laut Bali menjadi pilihan sebagai komoditi untuk dibudidayakan.

Antusiasme masyarakat untuk membudidayakan rumput laut, ternyata mendapat lampu hijau dari pemerintah. Tak lama kemudian, pemerintah membangun pusat penelitian yang dimotori Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menempati sisi barat Pulau Pari, Gubernur Ali Sadikin langsung meresmikan Kantor LIPI yang berfungsi sebagai pusat penelitian rumput laut.

Kini, rumput laut Bali menjadi andalan budidaya yang berhasil untuk dijadikan bibit di perairan Pulau Pari. Ditambah lagi, dengan keindahan terumbu karang dan aneka jenis ikan di sekitar laut pulau tersebut memberikan banyak perubahan ekonomi bagi warga itu sendiri. (Kang Lintas)

Read More »

http://www.pulauseribu-indonesia.com/wp-content/uploads/2012/12/pulaupari-pantai-Perawan-21.jpg

Sumber Foto : http://www.pulauseribu-indonesia.com/wp-content/uploads/2012/12/pulaupari-pantai-Perawan-21.jpg

Read More »












Sumber Gambar : Google.com


Read More »

Pulau Pari !
Terletak di kepulauan seribu juga. Jaraknya lebih dekat dibandingkan pulau pramuka atau harapan. Hanya 1 jam kurang lebih nyebrang dr muara angke. Udah tertarik sm pulau ini sejak perjalanan ke pulau pramuka lalu. Sebelum ke pulau pramuka kan mampir ke pulau ini dulu untuk nurunin penumpang. Dari depan udh keliatan keindahannya. Air laut yg tenang berwarna biru kehijauan, pasir putih juga pohon2 di sepanjang dermaga yg menambah warna  di pulau pari ini.
Saat itu sengaja saya dan teman2 saya bersembilan (4 cewek, 5 cowok) pergi ke pulau ini saat weekdays. Saya sangat menghindari berkunjung ke pulau pramuka disaat weekends. Alasannya pertama pasti segalanya disana lebih mahal, kedua kalo weekends rame banget jadi ga dpt feelnya hahahaha. 
Seperti biasa kita berangkat menuju muara angke jam 5 pagi dengan 1 mobil avanza tmn saya. Yak 1 mobil isi 9 orang beserta 9 tas. Cukup? ya dicukup cukupin aja hehehe. Sampe di muara angke sekitar jam 6 kurang. Sudah lumayan banyak tas yg di letakkan di tmpt antrian, jd kita juga langsung meletakan tas di antrian tersebut. Berhubung masih lama berangkat, saya dan tmn saya memutuskan untuk tidur di mobil sambil nunggu, berhubung belum tdr dr smlm ya lumayan lah isi energi sebentar juga.
Sejam kemudian saya dan tmn2 yg tdr di mobil dibangunin disuruh keluar untuk ngantri. Karena loket udh dibuka. Banyak juga yg ngantri, untungnya kita bersembilan dpt kapal yg barengan. Setelah membayar tiket seharga 25rb saja untuk tujuan pulau pari, kita semua langsung nunggu di samping dermaga. Ga lama nama kita dipanggil satu persatu dan naik ke boat lalu cuuussss pulau pari
Kita pergi pas hari minggu dan rencana pulang senin. Dan bener aja sampe pulau pari rame banget para wisatawan yg hendak pulang. Untung kita ga dtg sabtu. Sambil nunggu penginapan dibersihkan, kita nunggu di warung samping dermaga sekalian makan pagi dan mempercepat makan siang hehehe. Menu andalan ya seperti biasa indomie, tp ada juga menu makanan rumahan tp ga banyak nyediainnya. Selesai makan kita keliling pulau pari karena penginapan masih belum siap, masih ada wisatawan yg pake. Kita titipin semua tas di warung tersebut lalu pergi berkeliling deh. Kita ke menuju pantai pasir perawan yg emg terkenal di pulau pari ini, bisa dibilang icon dr pulau pari deh. Dari dermaga cukup jauh jalan ke pantai pasir perawan. Jadi bagi yg ga mau panas2an sambil jalan kaki, bisa sewa sepeda disana. 
Tibanya disana, woooowwwww pasir putih, air jernih, banyak tumbuhan bakau dan ada lapangan volley pantai juga. Saat itu pantai masih bnyk pengunjung, krn emg blm jdwlnya kapal siang dr pari - angke berangkat. Kita duduk di kursi kayu yg disediain dengan atap semacam jerami yah namanya gatau apa. Disana ada juga ada 1 warung makanan dan minuman. Makanan hanya ada indomie dan minuman bermacam2 softdrink dan juga tentunya ada es kelapa muda. 



Airnya tenang ga ada ombak sama sekali dan banyak ikan2 kecil. Pas lg main air saya kaget ada hitam2 gerak2 di air, saya kira rumput laut tp kok gerak2 kesamping. Sempet mikir ikan pari juga, secara kan lg di pulau pari hahaha trus saya deketin ternyata itu segerombolan ikan kecil berwarna hitam lg berenang2. 
Hampir sejam kita main2 di pantai pasir perawan, lalu kita balik ke warung td untuk ambil barang dan ke homestay krn udh di telp sama mas homestaynya kalo homestay udh ready. Penginapan disini kisaran harga 400 - 550rb. Kebetulan kita bersembilan jd milih homestay aja biar lebih murah dan nyaman. Kita dpt homestay dengan harga 500rb semalam. Homestaynya ada 4 kamar, full AC, 1 kmr mandi dalam, ada dapur, kasur berlimpah, bantal juga bnyk, ada ruang tamu, ada terasnya, pokoknya sip banget deh. Di pulau pari listriknya ga sistem tiap jam 6 sore baru nyala, tp disini tiap rumah pake voucher gitu, jd siang2 jg bisa nyalain AC deh hehehe.
Sekitar jam 12an kita cuss buat hopping island. Kita sewa kapal awalnya 400, tapi ada dua wisatawan juga yg mau hopping island, jd digabung deh sm kita. Tp enak jd hemat, kita bersembilan hanya bayar 250rb untuk keliling pulau yeay! Oiya sewa alat snorkling 1 set 30rb perorang.
Spot snorkling pertama arusnya lumayan kenceng, dan bawah lautnya lumayan bagus. Sayang banyak terumbu karang yg udh mati. Kita disni main2 loncat dr kapal trus rebutan naik ke kasur air. Yak! kita bawa kasur air sengaja buat main2 dilaut. Biar gaya aja tiduran dikasur air di tengah laut hehehe
Spot kedua yaitu pulai tikus. Disini cuma ada rombongan kita aja. Berasa pulau sendiri. Tp sayang banget gambar yg diambil ga banyak dan ga maksimal gara2 kecerobohan salah satu dr kita. Kamera DSLR ketinggalan di warung dermaga pulau pari eeeeeaaaaaaaaa! sempet panik pas tau itu kejadian. Langsung kita telp bang lanex ( yg punya homestay tmpt kita nginep ) untuk minta tolong amanin kamera, sistem percaya aja deh yah ini. Lain kali temen2 yg baca blog ini lebih hati2 ya kalo meletakkan barang hehehehe. Jadi disini kita hanya bermodal iPhone aja dan case anti airnya. Jadi lumayan bisa fto2 di air deh. Di pulau tikus ini pasirnya putih dan lembut banget. Airnya bening gradasi biru muda dan banyak ikan2 kecil warna putih berenang kesana kemari.


Tadinya kita mau berkunjung ke spot tiga buat sunsetan tp pada capek karena perjalanan dr spot pertama ke pulau tikus ini lama banget. Kita milih sunseta di dermaga aja. Yak semua pada tertidur di kapal saat menuju balik ke dermaga. Sampainya di dermaga kita liat sunset sebentar lalu balik ke homestay untuk bersih2. 

Untuk makan malam disini kita bisa pesan menu bakar2an, tp kita gada yg mesen, krn pas didepan homestay ada warung kecil jual makanan rumahan dan pastinya indomie selalu ahhhahaha. Ya bisa dibilang menu utama indomie. Tp kalo sore gitu suka ada yg jual gorengan keliling gitu dan itu lumayan rasanya, buat ganjel perut dikit lah yah. 
Di pulau pari ini kalo malam bener2 sepi, tp kalo kita keliling bener2 berasa ada di desa banget. Menjalang jam 7 banyak anak kecil yg lg ngaji di salah satu teras rumah warga yg sepertinya itu emg untuk anak2 belajar ngaji. Kita bisa duduk2 di dermaga sambil dengerin suara ombak laut yg samar2 trus bintang2nya bagus banget. Malem ini kita ga tidur terlalu larut krn emg udh pada kecapekan dan paginya mau bangun pagi2 banget buat liat sunrise.
Hari kedua,
yak pada babalas buat liat sunrise. Gaya2an aja ini mau bangun pagi banget tp ga satupun yg bangun hhahaha. Jadi gagal liat sunrise, kita langsung main ke pantai pasir perawan lg. Sampainya disanaaaaaa, berasa pantai milik sendiri!!!! bener2 sepi cuma kita bersembilan aja di pantai itu. Ini baru yg namanya escape jakarta hahahahaha

Dipulau ini selain bisa nikmatin ketenangan suasananya, kita juga bisa keliling sekitar hutan bakau dengan sewa sampan 30rb sekali puteran. Pas lagi di sampan bapak2 yg dayung nyeritain knp ini dinamain pantai pasir perawan. Katanya dulu banget ada anak kecil perempuan sekitar umur 8thn hilang disni dan gada yg tau dia kmn, dan sampe saat ini blm diketemukan. Berasa takut seketika, krn bapaknya crita pas kita udh ditengah2 hutan bakaunya grrrrrr, kurang anaconda aja ini sih hahahahaa



 Sekitar jam 12 kita balik ke homestay karena kita check out jam setengah 2, dan kapal menuju muara angke jam 2 baru jalan. Tiket pulau pari - muara angke harganya sama yaitu 25rb. Dan biaya parkir kendaraan perhari 40rb, udah ga gratis lg hehehe.




Sumber : http://mkarinaps.blogspot.com







Read More »